GURU BESAR BELANDA BAGIKAN KIAT MENYIAPKAN MANUSKRIP JURNAL INTERNASIONAL

Senin, 17 Desember 2018 - 07:35:12 WIB
Dibaca: 772 kali


Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya telah memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan jurnal internasional. Maka dari itu Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik mengadakan seminar berjudul Preparing Manuscript for International Journal Publication pada Rabu, (15/8) di ruang Auditorium gedung A lantai 3. Dengan tema Trend Research in Biomedical Engineering peserta adalah civitas akademika Fakultas Teknik UNTAG Surabaya. Wakil Rektor 1-Dr. Ir. Muaffaq A. Jani, M.Eng. hadir untuk membuka acara. Dia berharap seluruh peserta bisa mendapatkan pengetahuan dan manfaat dari seminar ini.

Tampil sebagai nara sumber Prof. Dr. Ir. G.J. (Bait) Verkerke yang merupakan Ahli Mechanical Engineering-University of Twente dan Ahli Biomedical Product-University of Groningen. Dia menjelaskan bahwa dalam menyusun jurnal internasional, harus memahami masalah yang ada dan tujuan penelitian harus didukung keberlanjutan penelitian serupa di masa depan. Penelitian harus ditunjang dengan statistik yang sesuai dan menggunakan metode rujukan yang lengkap agar validitas terbukti nyata. “Saya sarankan penelitian untuk jurnal internasional harus berdasarkan apa yang sudah dipelajari. Temukan sisi terunik dari penelitian. Hasil penelitian hanya ditampilkan dalam bentuk statistik, tanpa interpretasi. Dilanjutkan diskusi yang berisi interpretasi dan batasan hasil penelitian dan perbandingannya dengan literatur terdahulu. Berikan sumber pada setiap kalimat,” katanya.

Guru besar asal Belanda ini pun memberikan tips jika ingin cepat selesai, cukup menulis terus tanpa mengkoreksi yang sebenarnya membutuhkan waktu. Dahulukan yang umum, lalu rinciannya. Begitu pula dahulukan pesan, lalu penjelasannya. Dia menegaskan, “Jangan menulis terlalu panjang. Kalian menulis publikasi bukan novel!” Tak lupa, dia memberikan semangat kepada para peserta untuk menulis. Baginya jurnal yang sering ditolak itu biasa. “Jangan pernah kecewa ketika jurnal (manuskrip) ditolak. Itu adalah hal yang wajar. Teman-teman Ph.D saya ditolak 2-3 kali. Berbanggalah karena kalian bisa mewakili Indonesia dari ribuan orang,” tukasnya. (Um)

Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya telah memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan jurnal internasional. Maka dari itu Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik mengadakan seminar berjudul Preparing Manuscript for International Journal Publication pada Rabu, (15/8) di ruang Auditorium gedung A lantai 3. Dengan tema Trend Research in Biomedical Engineering peserta adalah civitas akademika Fakultas Teknik UNTAG Surabaya. Wakil Rektor 1-Dr. Ir. Muaffaq A. Jani, M.Eng. hadir untuk membuka acara. Dia berharap seluruh peserta bisa mendapatkan pengetahuan dan manfaat dari seminar ini.

Tampil sebagai nara sumber Prof. Dr. Ir. G.J. (Bait) Verkerke yang merupakan Ahli Mechanical Engineering-University of Twente dan Ahli Biomedical Product-University of Groningen. Dia menjelaskan bahwa dalam menyusun jurnal internasional, harus memahami masalah yang ada dan tujuan penelitian harus didukung keberlanjutan penelitian serupa di masa depan. Penelitian harus ditunjang dengan statistik yang sesuai dan menggunakan metode rujukan yang lengkap agar validitas terbukti nyata. “Saya sarankan penelitian untuk jurnal internasional harus berdasarkan apa yang sudah dipelajari. Temukan sisi terunik dari penelitian. Hasil penelitian hanya ditampilkan dalam bentuk statistik, tanpa interpretasi. Dilanjutkan diskusi yang berisi interpretasi dan batasan hasil penelitian dan perbandingannya dengan literatur terdahulu. Berikan sumber pada setiap kalimat,” katanya.

Guru besar asal Belanda ini pun memberikan tips jika ingin cepat selesai, cukup menulis terus tanpa mengkoreksi yang sebenarnya membutuhkan waktu. Dahulukan yang umum, lalu rinciannya. Begitu pula dahulukan pesan, lalu penjelasannya. Dia menegaskan, “Jangan menulis terlalu panjang. Kalian menulis publikasi bukan novel!” Tak lupa, dia memberikan semangat kepada para peserta untuk menulis. Baginya jurnal yang sering ditolak itu biasa. “Jangan pernah kecewa ketika jurnal (manuskrip) ditolak. Itu adalah hal yang wajar. Teman-teman Ph.D saya ditolak 2-3 kali. Berbanggalah karena kalian bisa mewakili Indonesia dari ribuan orang,” tukasnya. (Um)

Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya telah memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan jurnal internasional. Maka dari itu Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik mengadakan seminar berjudul Preparing Manuscript for International Journal Publication pada Rabu, (15/8) di ruang Auditorium gedung A lantai 3. Dengan tema Trend Research in Biomedical Engineering peserta adalah civitas akademika Fakultas Teknik UNTAG Surabaya. Wakil Rektor 1-Dr. Ir. Muaffaq A. Jani, M.Eng. hadir untuk membuka acara. Dia berharap seluruh peserta bisa mendapatkan pengetahuan dan manfaat dari seminar ini.

Tampil sebagai nara sumber Prof. Dr. Ir. G.J. (Bait) Verkerke yang merupakan Ahli Mechanical Engineering-University of Twente dan Ahli Biomedical Product-University of Groningen. Dia menjelaskan bahwa dalam menyusun jurnal internasional, harus memahami masalah yang ada dan tujuan penelitian harus didukung keberlanjutan penelitian serupa di masa depan. Penelitian harus ditunjang dengan statistik yang sesuai dan menggunakan metode rujukan yang lengkap agar validitas terbukti nyata. “Saya sarankan penelitian untuk jurnal internasional harus berdasarkan apa yang sudah dipelajari. Temukan sisi terunik dari penelitian. Hasil penelitian hanya ditampilkan dalam bentuk statistik, tanpa interpretasi. Dilanjutkan diskusi yang berisi interpretasi dan batasan hasil penelitian dan perbandingannya dengan literatur terdahulu. Berikan sumber pada setiap kalimat,” katanya.

Guru besar asal Belanda ini pun memberikan tips jika ingin cepat selesai, cukup menulis terus tanpa mengkoreksi yang sebenarnya membutuhkan waktu. Dahulukan yang umum, lalu rinciannya. Begitu pula dahulukan pesan, lalu penjelasannya. Dia menegaskan, “Jangan menulis terlalu panjang. Kalian menulis publikasi bukan novel!” Tak lupa, dia memberikan semangat kepada para peserta untuk menulis. Baginya jurnal yang sering ditolak itu biasa. “Jangan pernah kecewa ketika jurnal (manuskrip) ditolak. Itu adalah hal yang wajar. Teman-teman Ph.D saya ditolak 2-3 kali. Berbanggalah karena kalian bisa mewakili Indonesia dari ribuan orang,” tukasnya. (Um)


Untag Surabaya || Fakultas Teknik Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya