Sejenak Melepas Ego, Hikmah Hasanah Halal Bi Halal YPTA Surabaya

Senin, 17 Juni 2019 - 13:44:10 WIB
Dibaca: 673 kali


 

Pada kegiatan Halal Bi Halal karyawan Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya, Kamis 13 Juni lalu setidaknya ada tiga orang yang memberikan sambutan ataupun menyampaikan ceramah. Beliau bertiga adalah Bapak Muhammad Jufri Ahmad, selaku Takmir Masjid Baitul Fiqri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Bapak J Subekti selaku Bendahara Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya, serta penceramah yaitu Ibu Ustadzah Tan Mei Hwa.

 

Bapak Muhammad Jufri Ahmad sebagai takmir Masjid Baitul Fiqri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan yang berkenan hadir, serta memohon maaf apabila ada kesalahan. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa kegiatan Halal Bi Halal yang diselenggarakan ini sangat erat kaitannya dengan semangat nasionalisme yang selama ini menjiwai seluruh civitas akademika Perguruan 17 Agustus 1945. Sejarahnya dahulu kala di awal kemerdekaan Negara Indonesia, terjadi perpecahan justru dari dalam bangsa Indonesia sendiri, karena masing masing mengedepankan ego atau kepentingannya. Maka kemudian Presiden Sukarno meminta saran dari KH Wahab Hasbullah bagaimana untuk mempersatukan kembali seluruh anak bangsa. Dari situlah timbul kegiatan Halal Bi Halal, yaitu untuk saling menghalalkan (memaafkan) segala salah dan khilaf yang pernah dilakukan di masa lalu. Serta untuk kembali bersama sama dalam berjuang memajukan bangsa dan negara.

 

Bapak J Subekti yang kemudian memberikan sambutan mewakili pengurus Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa masing masing dari kita semua perlu sejenak untuk membuka genggaman, melepaskan ego masing masing untuk kemudian saling meminta maaf dan mau memaafkan. Karena jika ego masih kuat digenggam, maka selama itu pula kita tidak akan bisa memaafkan dan membuka ruang ruang dalam hati. Beliau mengatakan pula bahwa Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya ini seperti halnya Bhineka Tunggal Ika. Ada begitu banyak orang dibawah naungan Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya, dengan berbagai latar belakang suku dan budaya, serta dengan jenis pekerjaan masing masing. Namun begitu semua tetap saling menghargai, tidak saling menonjolkan diri, apalagi saling merendahkan.

 

Ibu Ustadzah Tan Mei Hwa sebagai penceramah juga mengatakan hal yang kurang lebih sama. Bahwa untuk Mempererat Persaudaraan dan Mengokohkan Kebersamaan dalam Kebhinekaan , seperti tema Halal Bi Halal kali ini dapat dicapai dengan baiknya hablum minAllah dan hablum minan nas (baiknya hubungan kepada Allah dan hubungan kepada sesama manusia). Baiknya hubungan kepada sesama manusia ini berlaku universal, artinya kepada semua manusia tanpa memandang apapun agama atau ras dan sukunya. Kunci dari baiknya hubungan kepada sesama manusia ada tiga hal, yaitu saling menghargai, tidak saling menonjolkan diri, serta bekerja sama. Tiga kunci tersebut tentu saja menjadi saling terkait dengan semangat Bhineka Tunggal Ika yang selama ini menjiwai kita.


Untag Surabaya || Fakultas Teknik Untag Surabaya || SIM Akademik Untag Surabaya || Elearning Untag Surabaya